Entri Populer

Selasa, 13 Maret 2012

Konsep sukses dalam perspektif islam



Pada bab ini kita akan membahas konsep sukses dalam perspektif agama islam. Islam sangat menganjurkan umatnya agar bisa hidup sukses di dunia dan di akhirat. Pada setiap do’a yang kita panjatkan setiap hari pasti kita berdo’a semoga kelak bisa meraih masa depan yang cerah dan kesuksesan. Selama kita mau berusaha dan berdo’a pasti kita bisa dan yakinlah pintu sukses itu terbuka selebar-lebarnya bagi seseorang yang mau berusaha. Perbedaan pandangan mengenai tolak ukur sukses setiap orang berbeda-beda. Ada yang mengatakan bahwa menjadi orang yang kaya berarti ia sudah sukses, ada yang beranggapan kalau ia menguasai ilmu pengetahuan berarti sudah sukses, ada yang bilang kesuksesan itu berasal dari kepuasan batin, jika kita sudah puas dan bahagia berarti kita sudah sukses. Jadi ukuran seseorang sudah dikatakan sukses itu berbeda-beda. Suatu puncak kesuksesan bisa diraih dengan sejumlah target kehidupan. Seseorang yang tidak memiliki target, untuk mencapai sebuah puncak sukses itu rasanya sangat sulit. Maka dari itu marilah kita membuat suatu target untuk hidup kita agar kita bisa berada di puncak kesuksesan itu.
Ada 7 penyebab yang membatasi kekuatan kita, yang melemahkan mental kita untuk meraih sukses, yaitu:
1.      Saya terlalu sibuk
Kita jangan terlalu mensibukkan diri kita untuk sesuatu hal yang membuat diri kita jenuh. Kita harus bisa meluangkan waktu kita untuk hal-hal baru yang bermakna.
2.      Saya tidak pandai
Kita harus yakin bahwa diri kita ini pandai, jika kita tidak yakin akan kemampuan diri sendiri itu sama halnya dengan mendzalimi  diri sendiri. Oleh karena itu kita haarus yakin bahwa kita bisa. Jikalau itu gagal maka kita anggap sebagai pelajaran yang berharga.
3.      Saya tidak berbakat
Saya yakin setiap orang pasti memiliki bakat masing-masing yang berbeda satu sama lain. Hanya saja mereka tidak mau mengembangkan bakatnya tersebut sehingga menjadi bakat yang terpendam.
4.      Saya tidak cantik atau ganteng
Kecantikan hanyalah formalitas saja. Manusia diciptakan dibumi ini dengan bentuk sebaik-baiknya jadi cantik atau tidak, ganteng atau tidak harus kita syukuri. Lagi pula kecantikan bukan  ukuran seseorang itu sudah sukses. Banyak orang yang wajahnya cantik atau ganteng yang hidupnya biasa-biasa saja. Tak masalah tak cantik wajahnya asalkan cantik hati dan pikirannya serta sukses jiwanya.
5.      Saya tidak beruntung
Ya mungkin sekarang ini kita belum beruntung tapi kita harus yakin bahwa suatu saat kita pasti bisa asalkan kita mau berusaha dengan sekuat tenaga dan kemampuan kita. Kegagalan yang kita peroleh anggaplah sebagai pelajaran. Kita jangan menyeraah begitu saja karena suatu kegagalan yang pernah kita alami. Kegagalan adalah awal kesuksesan kita yang tertunda. Jadi kita jangan putus asa.
6.      Saya tidak kaya
Tidak kaya harta tak masalah asalkan kaya hatinya. Kaya juga bukan jaminan kita untuk bisa masuk surga. Orang kaya harta belum tentu kaya hati dan orang kaya biasanya dari orangtuanya anaknya hanya ikut-ikutan saja atau terciprat kaya saja.
7.      Saya orang biasa-biasa saja
Memang sekarang kita biasa-iasa saja tapi kita yakin kelak bisa menjadi orang yang luar biasa, selama kita mau berusaha untuk menjadi yang lebih baik dan lebilh baik lagi.
Selain hal diatas, lingkungan pun turut memberikan kontribusi terhadap kesuksesan kita, ada 2 faktor lingkungan  yang dapat mempengaruhi kesuksesan kita antara lain:
1.      Salah memilih teman
Teman bak udara bagi kita. Jika kita salah memilih teman maka selama-lamanya kita akan menghirup udara yang kotor. Jika kita tepat memilih teman maka jiwa kita akan sejuk karena kita selalu menghirup udara bersih setiap hari. Teman yang baik adalaah teman yang mau menegur temanya sendiri apabila temanya tersebut berbuat kesalahan, tidak malah menertawakanya atau mendukungnya. Teman yang baik adalah teman yang mau menghibur kita saat kita sedang sedih dan ada saat kita senang serta mau menerima kita apa adanya dan bisa menjaga rahasia atau aib kita dengan baik. Jadi wahai para sobat janganlah salah dalam memilih teman.
2.      Lingkungan yang buruk
Faktor kedua yang sangat mempengaruhi kesuksesan kita adalah lingkungan. Lingkungan yang baik memberikan kenyamanan bagi para penghuninya sedangkan lingkungan yang buruk memberikan hawa yang  tidak sehat atau hawa yang buruk untuk penghuninya. Mulai dari lingkunganlah adalah awal pembentukan sikap kita. Jadi walaupun kita tidak melakukan suatu keburukan tapi kita tinggal dilingkungan yang buruk maka ikut buruk pula nama kita. Jadi janganlah salah memiih ingkungan untuk tempat tinggal kita, tempat kita berinteraaksi dengan masyarakatnya, pilihlah lingkungan yang baik.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar